Ospek merupakan ritual asimilasi kebudayaan mahasiswa baru yang diharapkan dapat menghasilkan civitas akdemika yang siap dan mampu dalam menjalankan peran di dunia kampus, tentu suatu peran yang produktif, inovatif dan kreatif sehingga tercipta manusia-manusia yang dapat mewujudkan nilai-nilai luhur bangsa yang terepresentasi dalam wujud masyarakat madani. Suatu format masyarakat yang ideal.

Ospek menjadi proses yang menentukan pengambilan sikap mahasiswa sebagai reaksi atas siklus sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat melalui kemasan dunia kampus. Tindakan yang bersumber dari pemikiran bergantung atas doktrin yang diciptakan sebagai lingkungan  yang menyelimuti mahasiswa. Seperti apa doktrin yang tepat?

Ketika seorang anak dididik dengan kekerasan, maka akan menghasilkan individu yang sarat dengan kebencian dan psychoillness, hidup dengan phobia masa lalu yang keras. Sebaliknya sikap bijaksana dalam mendidik akan membawa seorang anak menjadi pribadi yang tangguh dan cerdas. Mahasiswa baru? Meski bukan seorang bayi namun persamaannya adalah kedua type ini sama-sama memasuki dunia baru dengan system, kebudayaan dan regulasi yang sungguh berbeda.

 Oleh karena itu sudah bukan saatnya sikap feodalisme(perploncoan); tekanan, senioritas berlebihan, hukuman mental dan sejenisnya tetap diperjuangkan eksistensinya. Hal ini hanya akan menimbulkan kebencian dan menciptakan pemikiran yang sempit, sehingga berakibat pada penciptaan budaya yang dismiss. Sikap terbuka, mendidik, membimbing dan membuka paradigma berpikir mahasiswa terhadap nilai-nilai kultur yang mengacu pada perkembagan perguruan tnggi inilah yang harus menjadi priority action.Mahasiswa menjadi subjek pergerakan, bukan menjadi objek hysteria masa lalu.

pengumuman penting technical meeting
tanggal 23 agustus 2008 jam 06.00-11.30 WIB
terima kasih